Memilih untuk Mencintai

Hidup digerakkan oleh cinta. Segala sesuatu bergerak juga karena cinta. Saat ada cinta, semuanya jadi berbeda. Menjadi lebih hidup. Menjadi lebih bergairah. Bayangkan ibu yang bangun ditengah malam demi mendengar rengekan anaknya. Apa yang membuatnya rela bangun menghentikan tangis dengan gendongan, usapan, atau rayuan? Jawabannya adalah cinta. Cinta itu menggerakkan.

Begitu berharganya ia, sehingga menempatkan cinta tidak boleh sembarang. Berikan cinta kepada yang memang layak memperolehnya. Dan Allah adalah yg paling layak untuk dicinta.

Love gambar dari sini

Ketika ada pertanyaan, mana yg kamu pilih? Menikahi org yg kamu cintai. Atau mencintai org yg kamu nikahi?

Saya memilih yg kedua. Mencintai org yg saya nikahi. Sebagaimana kata mencintai, ia adalah kata kerja. Bukan kata benda. Maka, hadirnya perlu diupayakan, ditumbuhkan, terus-menerus. Cinta kepada ALLAH misalnya, terus dihadirkan dipupuk hingga Allah menjadi satu2 nya yg kita sandarkan. Kita harapkan, kita andalkan, kita percaya.

Saya meyakini bahwa ketika kita hendak menikah, cinta itu sudah harus ada. Salah satunya adalah dengan makin mencintai Allah. Sang Maha penggengam hati. Adalah perkara mudah bagi Allah membolak balikan hati manusia. Dulu sangat cinta, sekarang menjadi sangat benci. Dulu seperti musuh, sekarang jatuh cinta setengah mati.

Yaa muqolibal quluuub

Salim a Fillah dalam bukunya, jalan cinta para pejuang, menyampaikan kata paling romantis menurut saya.

Ada dua pilihan ketika bertemu cinta.
Jatuh cinta dan bangun cinta
Padamu aku memilih yg kedua.
Agar cinta kita menjadi istana
Tinggi menggapai syurga
-Salim a Fillah

Yap, sebab menikah bukan perkara kebahagiaan di dunia saja. Ada agenda besar kita untuk bersama dengan yg dicinta hingga ke syurga.

Oleh karenanya, perkara menikah yg agung ini disertai pula tuntunan doa yg agung.

Wahai Allah, jika ia baik untukku, baik untuk agamaku, baik untuk kehidupanku di dunia dan akibatnya kelak di akhirat, maka taqdirkanlah ia untukku, mudahkanlah ia untukku, dan berkahilah ia untukku.

Namun, jika ia buruk bagi agamaku. Ia buruk bagi kehidupanku di dunia, dan akibatnya kelak di akhirat, maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan tetapkanlah kebaikan untukku, di manapun kebaikan itu berada, sehingga aku ridho dengan segala keputusan dariMu.

See? Dr doanya saja kita bs merasakan betapa Allah menginginkan kbaikan bagi hambanya. Itulah cinta.Karena itu, sdh selayaknya menyandarkan cinta kepada Sang pemilik cinta.

Kelak, jika Allah mentakdirkan iya, artinya akan ada banyak cinta yg akan Allah hadirkan. Jika yg belum halal saja bisa dengan mudah mencintai, apa sulitnya dengan yg sudah halal?

So, mari bangun cinta. Ga perlu mnunggu utk jatuh, nanti sakit. Hehe. Lelah dong far? Ya gak lah.
Sebab disini kita justru sedang melakukan sebuah ”pekerjaan jiwa” yang besar dan agung:
MENCINTAI

2 comments:

  1. Akkk bagussss, aku jadi maluuuuu

    ReplyDelete
  2. fix yang paling serem tulisannye hayyu yaaah...wkwkwkwkwk

    ReplyDelete